Jumat, 21 September 2012

Part 4

Hari penantian

Malam semakin larut,namun orang-orang ini belum juga memejamkan matanya, kini mereka semua berencana untuk melakukan rutinitas wajib saat menjelang tengah malam. Bintang,Yono,Joni,Anto,Rudi dan Deri melangkahkan kaki bersama-sama untuk menuju sebuah warkop (Warung Kopi). Entah sejak kapan rutinitas ini dilakukan mereka, namun hal seperti inilah yang membuat persahabatan mereka nampak akrab. Beberapa mangkuk mie rebus dipesan, dan ada pula beberapa minuman penghangat tubuh sudah berada di atas meja. Di selimuti dinginnya udara Bogor kala itu sudah lewat tengah malam, akhirnya mereka pun bergegas kembali ke kosan untuk beristirahat, karena mereka semua tahu bahwa esok hari sudah menunggu kegiatan yang akan menguras fisik dan otak mereka.

Satu per satu sudah merebahkan badannya disebuah kasur yang hanya tergolek di lantai, namun nampaknya hanya Bintang yang belum juga bisa mengistirahatkan badannya. Masih saja ia baca-baca lagi sms di handphone nya, "Kenapa ya sama perasaan gw ini", Bintang berkata dalam hati sambil terus membaca satu persatu sms yg masih tersimpan di handphone nya itu."nggak lama lagi gw bakal ketemu sama dia", perasaan ini semakin bercampur aduk dalam hati Bintang, ia sadar bahwa sebentar lagi waktu yang dinantinya akan tiba, waktu yang akan menyatukan jarak dimana selama ini memisahkan mereka di dua tempat berbeda, waktu yang untuk pertama kalinya dua pasang mata akan saling menatap.

Tidak aneh lagi perasaan itu bercampur aduk didalam hati Bintang, karena ini adalah saat yang sudah lama tidak ia alami lagi,setelah terakhir saat SMU dimana terakhir ia dekat dengan seorang perempuan. Mata pun semakin tidak bisa diajak kompromi lagi, Bintang akhirnya merebahkan badannya di sela-sela badan Joni dan Yono yang sudah duluan tertidur lelap. Matahari beberapa jam lagi akan muncul dari persembunyiannya, namun beberapa pemuda dikosan itu baru saja memejamkan mata mereka.

"Woiii bangun udah jam berapa nih liat",Deri berteriak sambil membangunkan teman-temanya yang masih terlelap.

nampak Rudi masih mendengkur sambil memeluk sebuah bantal kusam, satu persatu mereka pun bangun. Kloter terakhir yang bangun adalah Joni dan Bintang, "Siapa yang mau mandi tuh, kamar mandi kosong",Anto berkata kepada teman-temanya. Yono dan Rudi nampaknya akan berangkat kuliah lebih dulu,mereka seperti biasa pergi mencari sarapan sambil menuju kampus. Tiga orang terakhir yang berangkat ke kampus adalah Anto,Bintang dan Joni. Mereka tampak berjalan terburu-buru karena waktu pelajaran pertama akan segera dimulai, semua teman sudah duduk ditempat masing-masing saat mereka bertiga sampai di ruang kelas.

"Assalamualaikum, Pagi semua",Ibu dosen mulai menyapa semuanya, dan tampaknya tidak lama lagi pelajaran akan dimulai. Siang hari pun tiba, dan perkuliahan hari ini selesai. ini adalah hari jum'at, besok kebetulan tidak ada jadwal kuliah dikelasnya Bintang. Maka seperti biasa,dia akan kembali ke rumahnya di Jakarta, siang itu ia sedang membereskan pakaian kotor dan tas yang akan dibawanya.

"Lw balik jam berapa nta?",Joni bertanya

"gw balik abis dzuhur aja deh", "lw gak pulang juga Yon?", Bintang bertanya kepada Yono yang kebetulan mereka memang berasal dari Jakarta.

"Gw besok aja nta,mungkin kalo gak ada duit gak pulang dulu. haahaha",Yono menjawab enteng sambil tertawa.

Adzan pun berkumandang, setelah sholat dan makan siang ala kadarnya, Bintang tampak sudah siap dengan tas yang sudah menempel di punggungnya.

"Gw balik dulu ya",Bintang berpamitan kepada semua temannya saat itu.

tidak lupa,ia juga segera megeluarkan handphonenya dari kantong celana, lalu ia mengetik sebuah kalimat

"aq mw pulang ke jkt dulu nih"

nampak sebuah nama yang dituju adalah Qiza, langkah kaki pun mulai melaju dan Bintang pun segera menuju  stasiun kereta. sesampainya di stasiun,ia lekas membeli sebuah karcis kereta ekonomi tujuan Jakarta-Kota. Tampak sebuah kereta usang sudah terparkir di atas rel, itu adalah kereta yang akan dinaiki oleh Bintang. Didalam kereta handphone nya bergetar,segera ia melihat nya dan membaca sebuah sms yang bertuliskan,

"oh iya ati-ati ya, kamu naek apa?"

Bintang segera membalas sms itu bersamaan dengan mesin kereta yang mulai berbunyi,tanda bahwa kereta sebentar lagi akan jalan.

"aq naek kereta nih, yaudah nanti kalo udah sampe rumah aq sms lagi ya"

Keretapun berjalan perlahan demi perlahan, nampak kerumunan penjual asongan mulai menawarkan dagangannya kepada setiap penumpang, di sela keramaian gerbong kereta saat itu,mungkin tak kalah dengan suara detak jantung Bintang yang berdetak sangat cepat. Perasaan hatinya sangat ingin cepat sampai rumah lalu mengabari Qiza, stasiun demi stasiun dilewati kereta yang dinaiki oleh Bintang, hanya tinggal beberapa stasiun lagi maka ia akan sampai.


To be continued

QUOTE FOR LOVE,CINTA,LOVE




                                                       










image from : http://weheartit.com

Selasa, 18 September 2012

Part 3

Antara bintang, dia dan bintang lagi


Setelah perut terisi penuh oleh sebungkus nasi dan lauk ala kadarnya seharga enam ribu rupiah, Bintang dan teman-temanya pun sejenak bersantai sambil saling bercanda gurau. Dikala candaan dan alunan gitar yang sedang dimainkan oleh Joni, matahari mulai bersembunyi dibalik atap rumah yang tampak berdempetan tak beraturan. Malam pun akan segera muncul, dan saat itu Bintang menginap ditempat kosan temannya.

"nta, mandi gak lu?",Anto berkata setengah teriak.

"gw duluan ya!!!",Rudi setengah berlari sambil memegang handuk dan gayung berisi sikat gigi dan pasta gigi.

"Aduuuhh, nyelak aja lu. padahal gw kebelet nih",bintang berkata dengan raut wajah sedikit masam.

"Woiiii cepetan Rud, jangan boker ya, bau kalo lu boker",Deri berteriak sambil menggedor pintu kamar mandi.

keadaan saat sore menjelang malam dan pagi hari adalah saat-saat tergaduh, dimana satu kamar mandi di perebutkan oleh beberapa orang bujangan. Bagaikan gadis perempuan disarang penyamun, semua ingin cepat-cepat memilikinya. Terkecuali beberapa orang yang dikhususkan saat pagi hari, mereka adalah Bintang,Joni dan Yono, diantara semuanya, hanya ketiga orang ini yang tak terlalu beradu otot di pagi hari untuk memperebutkan kamar mandi. Bisa ditebak karena memang mereka ini adalah pemegang prinsip mandi ala tentara, hanya basuh muka dan sikat gigi saja lalu selesai. Didukung oleh faktor dinginnya udara saat pagi hari dan mepetnya waktu berangkat kuliah dipagi hari, lengkaplah sudah faktor pendukung mereka semakin melupakan kamar mandi saat pagi hari.

Setelah semua sudah menyegarkan kembali badan dengan beberapa guyuran air yang dinginnya terasa sampai tulang, mereka kembali berkumpul disebuah kamar kecil untuk saling bercanda dan mengerjakan tugas. Bintang lebih senang duduk diluar sendiri sambil menatap ke langit. Saat itu langit di kota Bogor sangat cerah, tampaklah beberapa titik cahaya berkilau putih disana, entah sejak kapan Bintang mulai suka memandangi langit dikala malam, terlebih lagi jika ada kembaran namanya. Lucu memang jika memandangi benda langit yang punya nama sama dengan namanya sendiri. Disaat sedang seriusnya memandangi langit, sebuah sms kembali masuk ke handphone nya,

"Mlm, lagi apa nih? aq ganggu gak?"

Sejenak,pandangan mata bintang tak lagi melihat ke atas,kini ia memandang handphone yang sedang di genggamnya. dengan sedikit senyuman diwajahnya, ia mulai mengetik sebuah kalimat. Entah mengapa,raut wajahnya tak terlihat terganggu,bahkan raut wajahnya masih terlihat senang seperti saat ia tadi sedang melihat langit.

"lagi liat bintang nih,hehe. bintang dilangit mksd aq. gak ganggu kok,malah seneng km sms aq"

Sebuah sms singkat namun hari demi hari raut wajah dan perasaan hati bintang terasa berbeda saat menerima sms itu. Ajaib memang, jika sebuah sms saja dapat merubah perasaan hati seseorang.

"ah jadi malu, kok suka liat bintang dilangit? aneh banget,padahal km cowo"

Di luar tampilan dan pembawaan bintang yang agak kalem dan kadang konyol dikala bersama teman-teman dekatnya, dia adalah sosok pria yang mengagumi keindahan alam, itu adalah cara terampuhnya untuk dapat membuat hatinya tenang dan nyaman.

"hehe,ya gpp juga kan cowo suka liat bintang dilangit."

Pesan pun terkirim, dan berselang beberapa menit kemudian Bintang kembali menulis sebuah kalimat

"Boleh gak kita ketemu? :-)",dengan sebuah simbol senyum di akhir kalimat.

Hati Bintang terasa sedikit berdetak cepat saat kalimat itu dikirim kepada Qiza, untuk pertama kalinya ia yang mengajak untuk bertemu. Tanpa berfikir panjang bahwa sebuah pertemuan membutuhkan persiapan yang banyak dan matang, seperti persiapan pakaian, uang, susunan kegiatan saat bertemu, waktu, tempat, dan terpenting adalah persiapan mental. Mungkin itu sedikit dari beberapa yang harus dipersiapkan saat pertemuan pertama dengan perempuan yang telah kita kenal lebih dahulu.

Malam semakin dingin, Bintang pun masuk kembali ke dalam kamar dan ikut berkumpul dengan teman-teman nya yang sedang asik mengobrol, ada juga Joni yang nampak asik memainkan gitar kesayangannya. Cukup lama sudah Bintang berharap-harap menunggu balasan dari pertanyaannya di sms tadi, akhirnya yang ditunggu tiba. Sebuah sms masuk, namun itu bukan dari Qiza, itu adalah sms dari saudara nya bintang, namun ada dua sms disana. Setelah dilihat lagi di inbox handphone nya, terdapat sebuah sms lagi yang belum terbaca. Setelah dilihat ternyata itu adalah sms dari Qiza, dengan hati berdebar Bintang membaca sms itu.

"Boleh kok, kapan maunya?"

Bintang pun segera membalas sms itu.

"aq cari waktu dulu ya,nanti aq kabarin lagi secepatnya"

Sebuah sms kembali masuk ke handphone Bintang.

"oke,aq tunggu ya kabarnya :-)"

Malam itu hati Bintang sangat indah, wajahnya tak henti-henti memancarkan perasaan bahagia. Selain bahagia karena bisa melihat bintang lain di langit, Bintang juga sedang bahagia karena obrolannya dengan Qiza tadi adalah tahapan baru untuk memasuki perjalanan baru yang penuh warna dan rasa. Ini adalah tahapan baru baginya apabila ia ingin mencoba sebuah loncatan dalam sebuah perasaan hati kepada seorang wanita.

To be continued






Minggu, 16 September 2012

Part 2

Antara lapar dan sms

Ada balasan sms dari nomer yang tadi. Itulah yang sedang ditunggu bintang. Di sebuah layar handphone nya tertulis sebuah kata, "ini aq, qiza. Yang waktu itu chat sama km loh,masa lupa."

Saat waktu pertama mereka kenal, bintang sempat beberapa kali mengirim sms untuk qiza. Tapi entah kenapa,beberapa hari berikutnya nomer itu lost contact. Sampai akhirnya,beberapa jam lalu diterima lah sebuah sms yang memang diharapkan bintang sejak beberapa hari lalu.

Tak terasa waktu berlari dengan cepatnya, bintang dan teman-temanya pun segera keluar dari ruangan yang daritadi membuat mereka memfokuskan pikiran. Semua orang keluar dari pintu dan memencar seakan tak perlu lagi diberi komando, mereka semua sudah mempunyai tujuan masing-masing. Ada yang memilih duduk sejenak sambil bercanda gurau di bawah pepohonan yang rimbun dekat kampus, ada juga yang langsung memilih tempat makan favorit mereka.

Bintang memilih untuk istirahat di sebuah tempat kos tempat temannya tinggal, ada beberapa orang yang ikut serta dengannya.

"nta, lw mau makan apa?, gw laper nih",anto berkata.

"bingung gw, lagi bokek nih kantong",bintang menjawab.

"Ah,lw sih bokek mulu kerjaannya."

"kaya gw aja nta,biarpun makan cuma sehari sekali tapi bisa idup. hahaha", joni berkata.

Joni adalah salah satu dari teman bintang, dia adalah orang yang paling sering tidak makan siang kalau sedang tidak punya uang. Tragis memang, tapi inilah realita dunia anak kos.

"Buset jon, lu gak makan lagi sekarang?"bintang berkata.

"iya nih nta, ya sapa tau aja nanti ada sumbangan dari anak-anak di tempat kos",joni menjawab.

merekapun sampai disebuah rumah sederhana, terdengar beberapa suara candaan keluar dari balik pintu coklat itu, ternyata sudah ada Yono,Deri dan Rudi di dalam kosan. Seketika, suara makin terasa gaduh saat bintang,anto dan joni masuk.

"Woiii baru pada pulang lu",Deri berkata sedikit berteriak.

"Pada mao makan gak? ,gw yang beli nih",Yono seketika bertanya kepada teman-temanya.

"Eh jon,lw uda makan? apa seperti biasa?, biar gw yang talangin dulu deh",Yono berkata.

"Yaudah iya,lagi gak ada nih yon",Joni berkata sepelan mungkin pertanda memang benar keadaanya dia memang sudah tidak ada lagi simpanan uang.

Siang itu bintang lebih memilih untuk merebahkan badannya disebuah kasur milik Joni sambil membuka handphone nya. Dibaca lagi sms yang tadi pagi iya terima dari Qiza, perempuan yang ia kenal belum lama namun mereka belum pernah sekalipun berjumpa. Keadaan seperti ini tidak aneh di jaman modern seperti sekarang, inilah hasil dari kecanggihan ilmu tekhnologi.Mulailah jari-jari bintang mengetik sebuah kalimat,

"Hy, Lagi apa?"

beberapa menit kemudian handphone bergetar, dan sebuah kaliamat jawaban tertulis dilayar handphone.

"lagi dirumah aja kok, km lg apa?"

dengan wajah antusian, bintang lalu menjawab sms tadi dengan cepat.

"lagi mau makan nih,tapi nitip sama temen. males jalannya,cape. hehe"

"wah enak banget, aq belom makan nih. Laper,tapi gak ada makanan"

"coba km disini,ntar aq beliin deh. Tapi makanan ala mahasiswa irit aja ya,hehe", bintang membalas sms dengan senyum merekah dari wajahnya.

"iih,beneran?, gpp kok irit asal kenyang aja"

kalimat demi kalimat saling membalas, obrolan mereka yang ringan namun ada sesuatu hal yang membuatnya selalu terasa menarik untuk dijawab. Tak terasa obrolan itu harus tertunda saat Yono datang membawa kantong plastik besar berisi bungkusan makanan untuk para musafir-musafir terdampar yang kelaparan. Tanpa aba-aba, semua sudah memilih bungkusannya masing-masing. Bintang pun tak kalah cepat dengan teman-temannya, nampaknya keadaan perut yang kosong sangat mempengaruhi mood seseorang.

To be continued

Kamis, 13 September 2012

Part 1

Siapa dia

Cerita ini dimulai dari sebuah ketidak sengajaan.

Jakarta 2008

Disore itu, bintang pun sedang asik dengan handphone nya. Dikala teman-temannya disana asik bermain, tapi pria satu ini lebih asik dengan kesendiriannya. Ya maklumlah, bintang adalah anak tunggal dikeluarganya,hari harinya lebih banyak dihabiskan sendiri. Entah dengan bermain game kesukaannya,ataupun chating dan berbagi cerita lewat dunia maya.

Dari situ pulalah iya mendapat teman baru, ya teman wanita yang tak akan bisa dia duga akan membawanya pada sebuah kehidupan yang penuh warna. Ia tidak sengaja mengajak perempuan itu berbicara disebuah perkenalan yang hanya sebatas say halo,tanpa pernah tau wajah masing masing.

"Apa kabar?" ,bintang menyapa

"Emm baik kok,km?",Perempuan itu menjawab.

"Aq baik,lagi ngapain nih?", kata-kata standar baku dalam sebuah awal perkenalan.

Kata demi kata tersusun rapih dalam setiap ketikan huruf yang tercetak dilayar handphone, percakapan itu semakin hari semakin akrab saja. Ke esokan harinya,aktivitas berjalan seperti biasa, hari itu adalah hari dimana bintang kembali ke kampusnya untuk berkuliah.

Bogor 2008

Hari tampak cerah disana,saat kaki menuruni gerbong kereta dan mulai menapak di tanah pasundan. Inilah saat saat yang selalu disenangi bintang. Ia selalu menyempatkan diri untuk diam sejenak sambil mengangkat kepalanya ke atas melihat langit,sambil mulai menarik nafas perlahan. Seakan wangi alam tercium masuk ke rongga hidungnya.
Selang beberapa menit, bintang kembali melanjutkan perjalanannya menuju kampusnya.

Disana sudah menunggu beberapa kawannya.

"Woi nta, baru nyampe lu?", salah seorang teman bintang berkata.

"Iye nih,kereta ada gangguan tuh", sahut bintang.

"Uda sarapan belom lu nta? "

"Belom to,cari makan yuk. Di warkop aja mkn bubur",bintang berkata.

"Yaudah ayo aja kalo gitu".

Mereka berdua pun berjalan menuju sebuah warung kopi disamping kampus. Anto,adalah salah teman dari bintang dan oleh teman temanya, bintang dipanggil nta. Sebuah panggilan yang mengakrabkan persahabatan mereka selama ini. Setengah jam kemudian mereka selesai menghabiskan sarapan pagi mereka. Handphone bintang pun bergetar, dengan cepat lalu bintang melihat tulisan di handphonenya itu. Tertulis ada sebuah pesan dari sebuah nomer tanpa nama. Itu adalah nomer baru, lalu dibacanya pesan itu. "hei, apa kabar? ", begitu tertulis di handphonenya. Lalu seketika,jarinya mulai mengetik sebuah kata.
"maaf ini siapa ya?"

Sebuah suara tiba tiba memecah rasa penasaran bintang tentang siapa orang yang mengirim pesan itu. "Masuk yuk, ntar telat nih".

"Yauda ayo,tapi gw ke toilet dulu ya",bintang menjawab

Kuliah pagi itupun akhirnya dimulai, semua tampak serius,namun bintang kelihatan agak gelisah,sepertinya ada yang iya tunggu. Benar saja,tak lama kemudian handphone nya bergetar. Ada balasan sms dari nomer yang tadi. Iya betul,itulah yang sedang ditunggu bintang. Di sebuah layar handphone nya tertulis sebuah kata, "ini aq, qiza. Yang waktu itu chat sama km loh,masa lupa."

To be continued

Menjelang Malam Indah

Hari ini kamis,malam jumat. Seperti biasa gw pulang kantor,dan jakarta menyambut dengan kemacetannya. Inilah rutinitas para pekerja disaat sore menjelang malam hari. Gw pun masih asik dengan kebiasaan berjalan kaki mulai turun dari angkot sampai rumah.
Kapan gw jalan kaki dengan tenang dan tanpa polusi ya. Mungkin itu khayalan andai gw tinggal didesa. Jika khayalan itu di bawa ke kota besar seperti jakarta,maka leburlah semua khayalan itu.
Waktu udah ba'da maghrib pas ge sampe kalibata, waktu gw menyisir pinggiran trotoar, gw liat ada dua orang renta yg sedang jalan didepan gw. Sang wanita berjalan beriringan didepan seorang pria renta yg memegang tongkat kayu usang ditangannya. Pemandangan kontras jika gw menengok kesamping, puluha ln bahkan ratusan org sedang duduk nyaman didalam mobil-mobil mewah. Kenapa gw bilang mewah, karena bagi sebagian orang, harga dari mobil yg lalu lalang di jalan,mungkin bisa kenghidupi dirinya dan keturunannya kelak.

Langkah kaki gw mulai dipelankan,melihat dua orang renta didepan gw pun sedang berjalan dengan langkah yang berat. Mungkin hidupnya pun sudah berat, sekali lg gw dikasih tamparan untuk selalu bersyukur.

Agak lucu memang, kebetulan di tepi jalan juga terpampang spanduk dari salah satu petinggi yang membahas fasilitas rakyat. Ketawa dalam hati gw melihat dua hal kontras ini secara bersamaan.

Gw pun sadar,ini yang dinamakan "NO BODIES PERFECT".

Sepasang tubuh renta itupun terus berjalan, dan gw baru tau kalau sang pria renta itu tidak bisa melihat. Tapi didalam hati gw senyum ngeliatnya, kenapa gw senyum. Karena gw yakin cinta mereka adalah cinta tertulus yg gw liat langsung dengan kata gw.

Kali ini gw dapet pelajaran lagi tentang kesetiaan,dan saling menerima. Betapa beruntungnya gw,masih bisa dikasih banyak pelajaran hidup. Kali ini hanya dari sepasang orang tua renta yg gak sengaja gw temui di jalan.

Rabu, 12 September 2012

NOT FIRST POSTING

BISMILLAH...

Sebenernya ini bukan posting pertama gw di blog, tapi berhubung blog gw yg dulu sudah tutup usia dan karena kepikunan gw juga yang lupa password, maka lahirlah blog baru ini.

ya itung-itung ganti pokok bahasan, mungkin blog yang satu ini akan gw lebih sering isi dengan cerita-cerita yang gw buat sendiri nantinya.

jangan menertawakan apa yang seseorang tulis, tapi tertawakan dirimu sendiri, apakah kamu juga bisa menulis seperti seseorang yang tulisannya sedang kau tertawakan.

^_^

Sedikit kisah nih ya sodara2, dulu gw pernah coba ngelamar jadi moderator kompasiana di kompas, dan saat gw interview, gw ditanya banyak soal dunia jurnalis dan soal keseringan menulis artikel di internet atau di media apapun.

Tapi gw hanya bisa jawab seadanya, ya memang gw bukan dari basic jurnalis, walau emang gw kadang suka dengan namanya menulis. untuk yang satu ini, gw kadang suka mengesampingkannya, entah karena sok sibuk atau acuh tak acuh. Padahal kalau gw sudah mulai menulis, entah apapun itu yg gw tuangkan dalam tulisan, cukup menyita berjam-jam waktu gw dan gw pun gak sadar. Sesuatu yg lama menyita waktu dan kita menikmatinya, sebenarnya disitulah jiwa kita berada. Mungkin gw masih belum terlalu peka akan hobby gw yg satu ini. hobby yg gw pun bingung untuk menuangkannya dimana dan lewat apa.

"Ketakutan terbesar penulis adalah hasil Tulisannya tidak dibaca oleh orang lain."

So, karena tangan gw juga udah gatel buat nulis lagi, dan entah nanti tulisan gw ini ada yg baca apa gak. MASA BODO, yg penting gw bisa nulis :-p

Buat sodara-sodara yg sudah lama mengenal gw, tp belum tau lebih dalam tentang gw. WELCOME TO MY REAL LIFE

inilah sisi lain gw yang boleh dibilang tapi tidak mahir dan masih newbie dalam dunia menulis.