Sabtu, 10 November 2012

Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember


Pagi tadi hari sabtu yang cerah, gw berencana berangkat ke kantor, dalam otak gw gak inget ini tanggal berapa dan ada hal apa di tanggal ini. Di sepanjang jalan yang gw sering lewatin sudah banyak polisi di pinggiran jalan, ada juga beberapa mobil-mobil Marinir yang berjajar, sekumpulan polisi bermotor juga sudah parkir dipinggir terotoar. Setelah apa yang gw liat itu, gw baru berpikir ada apa hari ini sampai-sampai semua satuan militer sudah sibuk dipagi hari begini.

Gw baru sadar kalau ini 10 Nopember, dan ini adalah hari pahlawan. Pantas saja kalau dijalan sudah dipenuhi beberapa satuan militer Indonesia, ini juga karena faktor tempat tinggal gw yang deket dengan Pemakaman Pahlawan Nasional di Jakarta. Semua satuan militer dari mulai TNI,POLISI,MARINIR,dll semua datang satu persatu, dan mungkin ini akan juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia.

Gw pun berpikir, apakah kejadian yang gw liat ini yang dilakukan setahun sekali ini hanya sebuah simbol belaka. Karena masih banyak sekali tingkah laku dan sikap kita yang kurang menghargai jasa para Pahlawan. Disini gw gak mau banyak komentar,karena gw juga masih merasa belum bisa berbuat seperti para Pahlawan terdahulu. Disini gw hanya ingin membuka pikiran kalian yang membaca,karena ini adalah salah satu cara yang gw pilih untuk melakukan aksi menghormati mereka-mereka. Silahkan kalian semua melakukan hal dengan cara masing-masing dalam rangka menghormati jasa mereka dan berjiwa seperti mereka.

Sebuah kutipan dari gw  untuk penutup posting kali ini :

"Kau yang telah berkorban untuk kami yang tak tau rasanya berkorban ini, Kau yang telah membuat hidup kami lebih baik dibandingkan hidup mu. Terimakasih atas semua yang kau beri,doa ku untuk kesejahteraan mu disana"

Kamis, 08 November 2012

Tipuan Mata untuk yang sering ditipu

Gak sengaja waktu lagi browsing,tiba-tiba nemuin sebuah artikel menarik berisikan beberapa gambar-gambar yang memanipulasi mata dan penglihatan kita, dari beberapa gambar itu ada salah satu gambar yang sangat menarik. Ini adalah gambarnya, coba tebak berapa titik hitam pada gambar ini.

note : ini adalah gambar statis, tanpa ada efek animasi






Dongeng Motivasi : Wortel, Telur, Dan Kopi

Kali ini gw akan posting sebuah cerita yang gw kutip dari sebuah alamat situs tentang kumpulan dongeng, gak tau kenapa lagi seneng aja baca tentang cerita-cerita sederhana namun menarik dan inovatif. Ini salah satu pilihan dari cerita yang gw baca dan kutip kedalam blog gw ini, silahkan dibaca.


Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul. Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata.
Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor. Diambilnya wortel-wortel dan diletakkannya dalam mangkok. Diambilnya pula telur-telur dan ditaruhnya di dalam mangkok. Kemudian dituangkannya juga kopi ke dalam cangkir. Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya: “Sayangku, apa yang kaulihat?” “Wortel, telur, dan kopi,” jawab anaknya.

Sang ayah membawa anaknya mendekat dan memintanya meraba wortel. Ia melakukannya dan mendapati wortel-wortel itu terasa lembut. Kemudian sang ayah meminta anaknya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya si anak mendapatkan telur matang yang keras. Yang terakhir sang ayah meminta anaknya menghirup kopi. Ia tersenyum saat mencium aroma kopi yang harum. Dengan rendah hati ia bertanya “Apa artinya, bapa?” Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda telah merasakan penderitaan yang sama, yakni air yang mendidih, tetapi reaksi masing-masing berbeda. Wortel yang kuat, keras, dan tegar, ternyata setelah dimasak dalam air mendidih menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh, hanya memiliki kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya. Namun setelah dimasak dalam air mendidih, cairan yang di dalam itu menjadi keras. Sedangkan biji-biji kopi sangat unik. Setelah dimasak dalam air mendidih, kopi itu mengubah air tawar menjadi enak.

“Yang mana engkau, anakku?” sang ayah bertanya.

“Ketika penderitaan mengetuk pintu hidupmu, bagaimana reaksimu? Apakah engkau wortel, telur, atau kopi?”

Bagaimana dengan ANDA, sobat?
Apakah Anda seperti sebuah wortel, yang kelihatan keras, tetapi saat berhadapan dengan kepedihan dan penderitaan menjadi lembek, lemah, dan kehilangan kekuatan?
Apakah Anda seperti telur, yang mulanya berhati penurut? Apakah engkau tadinya berjiwa lembut, tetapi setelah terjadi kematian, perpecahan, perceraian, atau pemecatan, Anda menjadi keras dan kepala batu? Kulit luar Anda memang tetap sama, tetapi apakah Anda menjadi pahit, tegar hati,serta kepala batu?
Atau apakah Anda seperti biji kopi? Kopi mengubah air panas, hal yang membawa kepedihan itu, bahkan pada saat puncaknya ketika mencapai 100 C. Ketika air menjadi panas, rasanya justru menjadi lebih enak. Apabila Anda seperti biji kopi, maka ketika segala hal seolah-olah dalam keadaan yang terburuk sekalipun Anda dapat menjadi lebih baik dan juga membuat suasana di sekitar Anda menjadi lebih baik.
Bagaimana cara Anda menghadapi penderitaan? Apakah seperti wortel, telur, atau biji kopi?